Kolesterol tinggi umumnya hanya dialami oleh orang dewasa, namun ternyata anak-anak juga bisa memiliki kadar kolesterol tinggi. Salah satu penyebabnya adalah pola makan yang buruk dan juga faktor genetik. Lalu, apakah kolesterol tinggi berbahaya bagi anak dan bagaimana mengatasinya?
Penyebab kolesterol tinggi pada anak
Kolesterol adalah lemak yang bermanfaat di dalam tubuh. Kolesterol diproduksi secara alami di dalam hati dan diperlukan untuk pembentukan sel, memproduksi hormon dan membantu menghasilkan vitamin D. Meskipun memiliki banyak manfaat, namun kolesterol dapat berubah jadi berbahaya jika menumpuk di dalam tubuh.
Kolesterol dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu kolesterol baik atau high-density lipoprotein (HDL) dan kolesterol jahat atau low-density lipoprotein (LDL). Dalam tubuh, kolesterol baik diharapkan memiliki nilai yang tinggi dibanding dengan kolesterol jahat. Pada anak, kolesterol jahat yang tinggi juga berisiko menyebabkan penyakit lain yang serius.
Umumnya, kolesterol tinggi pada anak disebabkan oleh buruknya pola makan dan minuman anak sehari-hari. Anak yang lebih banyak mengonsumsi makanan dan minuman dengan lemak tak jenuh tinggi berisiko mengalami kolestrol tinggi.
Pada anak, karena proses metabolisme masih sangat prima, umumnya kolesterol tinggi tidak menunjukkan gejala khusus. Anda bisa mengetahui kadar kolesterol pada anak setelah melakukan pemeriksaan kolesterol dengan tes darah. Usia yang ideal untuk melakukan pemeriksaan kolesterol pada anak adalah pada usia 9-11 tahun, lalu Anda dapat mengulanginya pada usia 19-21 tahun.
Sedangkan pada balita, pemeriksaan kolesterol akan disarankan jika anak menunjukkan gejala obesitas dan memiliki riwayat kolesterol tinggi dalam keluarga. Beberapa penyakit terkait yang membutuhkan pemeriksaan kolesterol pada anak di antaranya penyakit ginjal, kawasaki disease, dan juvenile idiopathic arthritis.
Kadar kolesterol normal pada anak
Sebagai acuan, menurut Kemenkes nilai normal kadar kolesterol total pada anak adalah di bawah 200 mg/dL. Sedangkan, kadar normal kolesterol baik (HDL) pada anak adalah lebih dari 40 mg/dL dan untuk kolesterol jahat (LDL) adalah kurang dari 130 mg/dL. Lebih dari angka tersebut, maka anak dapat dikategorikan memiliki kolesterol tinggi.
Cara mengatasi kolesterol tinggi pada anak
Mengingat risiko kolesterol tinggi pada anak sama bahayanya dengan kolesterol tinggi pada dewasa, maka orang tua perlu waspada dengan kondisi tersebut. Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan kolesterol tinggi pada anak di antaranya:
1. Memperbaiki pola makan anak
Yang harus dilakukan untuk menurunkan kolesterol tinggi pada anak adalah dengan membatasi konsumsi makanan yang mengandung kolesterol tinggi. Beberapa makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi seperti kentang goreng, es krim, produk olahan daging, keju, susu cokelat sebaiknya dibatasi.
Begitu pun ketika memasak makanan untuk anak, disarankan untuk mengganti minyak goreng dengan minyak sayur atau mentega bebas lemak jenuh. Jika memungkinkan, perbanyak makanan yang direbus atau dikukus untuk membantu mengurangi kandungan lemak pada makanan.
2. Ajak anak olahraga rutin
Anak yang aktif akan memiliki metabolisme lebih baik. Olahraga akan membantu anak untuk membakar lemak dan membantu menurunkan kolesterol tinggi. Untuk durasi olahraga yang ideal bagi anak adalah 60 menit per hari dan bisa dilakukan 3-4 hari per minggu. Beberapa jenis olahraga yang disarankan adalah berenang, bersepeda, jalan kaki, lari, hingga senam aerobik atau gimnastik.
Seperti pada orang dewasa, kolesterol tinggi pada anak juga perlu pengawasan rutin. Lakukan pemeriksaan secara berkala sesuai anjuran dokter dan ikuti penanganan kolesterol yang diberikan.
- dr Ayu Munawaroh, MKK
Kids Health. Cholesterol. Available from: https://kidshealth.org/en/parents/cholesterol.html#.
Medline Plus. High Cholesterol in Children and Teens. Available from: https://medlineplus.gov/highcholesterolinchildrenandteens.html.
My Cleveland Clinic. High Cholesterol in Children. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/12113-high-cholesterol-in-children.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2014 Tentang Pedoman Gizi Seimbang. 2014.
http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK%20No.%2041%20ttg%20Pedoman%20Gizi%20Seimbang.pdf